BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

INGAT SELALU

Sunday, January 31, 2010

Usah Buka Aib SEsama MUslim


Kelak Allah tutup aibnya di akhirat

DALAM satu hadis Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesiapa yang menutup keaiban saudaranya sesama Muslim, kelak Alah akan tutup aibnya di akhirat."

Cuba kita sama-sama teliti satu kisah di zaman Nabi Musa a.s. Pada suatu ketika Bani Israel ditimpa musim kemarau yang berpanjangan. Mereka berkumpul dan datang menemui nabi.

Mereka berkata: "Ya Kaliimallah! Berdoalah kepada Tuhanmu agar Dia menurunkan hujan kepada kami."

Berangkatlah Nabi Musa bersama kaumnya menuju ke padang pasir yang luas. Dengan jumlah yang ramai itu mereka berdoa dalam keadaan lusuh dan penuh debu, haus serta lapar.

Nabi Musa berdoa: "Ilaahi! Asqinaa ghaitsak...wansyur 'alaina rahmatak..."

Selepas itu langit tetap saja terang benderang, matahari pun bersinar makin berkilauan. Maknanya segumpal awan pun tidak muncul jua.

Kemudian Nabi Musa berdoa lagi: "Ilaahi...asqinaa..."

Allah pun berfirman kepada Nabi Musa, maksudnya: "Bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedangkan di antara kalian ada seorang hamba di kalangan yang hadir berdoa bermaksiat sejak 40 tahun lalu. Umumkanlah di hadapan manusia agar dia berdiri di hadapan kalian semua. Kerana dialah Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian..."

Lalu Nabi Musa pun berteriak di tengah-tengah kaumnya: "Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun...keluarlah ke hadapan kami...kerana engkaulah hujan tidak turun..."

Seorang lelaki melirik ke kanan dan kiri. Tidak seorang pun yang keluar di hadapan manusia. Saat itu pula dia sedar kalau dirinyalah yang dimaksud.

Dia berkata dalam hatinya: "Kalau aku keluar ke hadapan manusia, maka akan terbuka rahasiaku. Kalau aku tidak berterus terang, maka hujan pun tidak akan turun."

Hatinya pun gundah gulana. Air matanya pun menetes, menyesali perbuatan maksiatnya, sambil berkata di dalam hati: "Ya Allah! Aku sudah bermaksiat kepada-Mu selama 40 tahun. Selama itu pula Engkau menutupi aibku. Sungguh sekarang aku bertaubat kepada-Mu, maka terimalah taubatku."

Tidak lama selepas pengakuan taubatnya itu, awan-awan tebal pun muncul. Semakin lama semakin tebal menghitam dan akhirnya turunlah hujan.

Nabi Musa kehairanan. "Ya Allah, Engkau sudah turunkan hujan kepada kami, namun tidak seorang pun yang keluar di hadapan manusia."

Allah berfirman, maksudnya: "Aku menurunkan hujan kepada kalian oleh sebab hamba yang kerananya hujan tidak kunjung turun."

Nabi Musa berkata: "Ya Allah! Tunjukkan padaku hamba yang taat itu."

Allah berfirman, maksudnya: "Ya Musa, Aku tidak membuka aibnya padahal dia bermaksiat kepada-Ku. Apakah Aku membuka aibnya sedangkan dia taat kepada-Ku!"

Semoga cerita ini menjadikan kita hamba yang tidak menghina dan mengaibkan kesalahan yang dilakukan seseorang.

Bukan itu sahaja, kita juga dilarang mendedahkan keaiban sendiri. Tetapi hal ini sering terjadi dalam dunia yang hangat dengan kejungkilan kisah dosa peribadi, kadang-kadang menjadi pelaris dan menghangatkan lagi buku dan siaran televisyen.

Menimbang Darjat di sisi ALLAH



Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah maka hendaknya memperlihatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Maka sesungguhnya Allah menempatkan (mendudukkan) hamba-Nya sebagaimana hamba itu mendudukkan Allah dalam jiwanya (hatinya)."


Saudaraku, yang termahal dalam hidup adalah keyakinan kepada Allah. Semakin kuat dan mendalam keyakinan kita pada Allah maka semakin beruntung hidup kita. Betapa tidak, ketika itulah kita telah memiliki sesuatu yang termahal dalam hidup.

Apalah ertinya kita memiliki kekayaan melimpah bila hati kita miskin dari mengenal Allah. Apalah ertinya kita dikenal orang ramai bila kita tidak mampu mengenal Allah. Apalah ertinya kita memiliki jawatan tinggi, bila kedudukan kita rendah di hadapan Allah. Intinya, semua yang ada selain Allah adalah cubaan dan fitnah belaka. Walu memiliki dunia kedudukan kita akan rendah bila tidak mengenal Allah.

Sangat mudah bagi kita untuk mengetahui tinggi rendahnya darjat diri di sisi Allah. Pertama, dari frekuensi atau kekerapan ingatan. Dalam 24 jam waktu yang kita miliki setiap hari, berapa jam kita mengingati Allah? Ketika solat apakah kita ingat Allah atau ingat yang lain? Ketika kita makan apakah kita ingat pada zat yang mengurniakan makanan tersebut atau malah mencela makanan? Ketika pergi bekerja, apakah kita sudah meniatkannya sebagai sarana ibadah atau sekadar mencari wang? Ketika dalam perjalanan, apakah kita sibuk berzikir serta mentafakurkan ayat-ayat Allah atau malah mata kita liar memandang sekeliling? Bila hati kita selalu menyambung kepada Allah dalam apapun jua keadaan maka sesungguhnya Allah telah meninggikan darjat.

Kedua, sejauh mana usaha kita untuk 'menyenangkan' Allah. Tinggi rendahnya darjat kita di sisi Allah dapat terlihat dari senang tidaknya kita melakukan Amalan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Allah menyukai solat berjemaah yang 27 kali ganda pahalanya daripada solat sendirian. Apakah kita termasuk orang yang bersegera pergi ke masjid tatkala azan berkumandang atau malah sibuk dengan urusan dunia? Allah menyukai kedermawanan. Apakah kita sudah termasuk orang yang dermawan? Allah menyukai hamba-hamba yang dekat dengan al-Quran. Apakah kita telah bersungguh-sungguh berinteraksi dengan al-Quran? Semakin kita gigih 'menyenangkan' Allah dengan melakukan amalan yang dicintai-Nya, insya-Allah darjat kita akan tinggi di sisi-Nya.

Ketiga, sejauh mana kegigihan kita menghindarkan diri dari maksiat. Salah satu ciri kedekatan seorang hamba dengan Allah terlihat dari kesungguhannya dalam menjauhi maksiat. Adalah kenyataan bila manusia tidak akan pernah luput dari dosa. Namun orang-orang yang berkedudukan tinggi di sisi Allah akan segera bertaubat ketika ia terjerumus ke dalam maksiat. Ia menyesal, kemudian berazam untuk tidak mengulangi kesalahan dan menggantikannya dengan kebaikan yang lebih banyak. Sebaliknya orang yang jauh dari Allah akan bahagia dengan dosa, tidak memiliki penyesalan dan mengulanginya lagi di lain kesempatan.

Saudaraku, jangan ada yang ditakutkan dalm hidup ini kecuali takut tidak dapat mengenal Allah. Harta, pangkat, jawatan, kemasyuran atau ketampanan rupa sama sekali tidak bernilai bila hati kita kosong atau gagal dari mengingati Allah. Maka kita harus mulai mengubah cita-cita hidup: Cukuplah menjadi orang yang bermanfaat bagi manusia dan berkedudukan tinggi di hadapan Allah. Wallahualam.

Wednesday, January 27, 2010

ALHAMDULILLAH GENAP UMUR 24


Assalamualaikum dan selamat sejahtera kepada semua pengunjung yang di alu alukan..Alhamdulillah syukur ke hadrat Allah Subhanahuwa'ala dengan limpah rahmatnya dapat lagi ana bernafas hari ini.Alhamdulillah 28 hb januari maka genaplah umurku berusia 24 tahun semakin dengan dengan kematian....

Ku berdoa pada Mu Ya Allah agar ditetapkan imanku pada agamaMu .
Ku berdoa padaMu Ya Allah Ampunilah dosa kedua ibubapaku
Peliharalah ibubapaku sepertimana mereka menjaga ku sejak dari kecil lagi
SEsungguhnya aku sangat berterima kasih kepada Kedua ibu bapa ku yang tidak jemu jemu menjaga aku sehingga aku dewasa...
Jauhilah diriku dari terjebak ke lembah kemaksiatan atau apa apa yang menimbulkan kemurkaanMu

Ya Allah
Mudahkanlah setiap urusan Ku Ya Allah
Bersihkanlah hatiku dari sifat sifat yang tercela
Peliharalah diriku agar dapat ku menjadi hambamu yang solehah
Mudahkanlah kepada mereka yang banyak berjasa dalam hidupku...
Ibu Bapaku,ahli keluargaku,sahabat sahabiahku serta pejuang pejuang agama Mu Ya Allah

Akhir kalam aku bersyukur pada Mu Ya Allah kerana memberikan aku peluang untuk terus hidup dan terUS beribadah kepada Mu Ya Allah Ya Rabbulalamin...


SELAMAT HARI LAHIR BUAT DIRI KU YANG KE 24....

Allah Tuhanku

Ya Tuhan…
Di saat ini,
Engkau mengetahui

Bahawa sesungguhnya
Aku semakin menjauh dari MU…

Tuhan…
Di ketika ini,
Aku mengerti
Bahawa sesungguhnya
Engkau semakin murka kepada ku…

Tuhan…
Di waktu ini,
Tiada aku fahami,
Mengapa hati yang suatu masa dulu
Sering memanggil-manggil asma Mu,
Kini… Sepi…

Ya Allah…
Di kala ini,
Aku tertanya-tanya,
Mengapa perasaan yang suatu masa dulu,
Begitu rindu kepada Mu,
Kini… Pudar…

Ya Rabbi…
Di saat ini,
Tidak mampu ku fikirkan,
Mengapa mata yang suatu masa dulu
Dibanjiri dengan air nan jernih kerana terkenangkan Mu,
Kini… Kering…

Ya Tuhan…
Sesungguhnya… Aku takut…
Aku takut kepada Mu…
Namun entah mengapa
Takutku belum mampu memulihkan diri ku…

Ya Rabbi…
Sesungguhnya… Aku rindu…
Aku rindu tatkala aku merindui Mu,
Aku rindu saat aku menangis kerana Mu,
Aku rindu tatkala aku gembira mendengar nama suci Mu,
Aku rindu saat aku sanggup melakukan segalanya untuk Mu…

Ya zaljalali wal ikram
Izinkanlah aku merayu kepada Mu,
Agar Engkau sambutlah tangan ku yang jijik ini,
Dan rangkullah aku kembali ke pangkuan Mu,
Agar dapat ku nikmati semula, Saat indah kita bersama…

Ya Rahman ...
Izinkanlah aku memohon kepada Mu,
Agar Engkau penuhkanlah ruang hati ku yang kotor ini,
Dan isikanlah setiap ruang fikiran ku,
Dengan asma Mu yang suci,
Agar terjalin semula ikatan cinta yang murni,
Antara Engkau dan aku…

Tuesday, January 26, 2010

MUTIARA KATA

Jangan sekali-kali mengharapkan ucapan terima kasih dari orang lain.
Cukuplah pahala dari Dzat tempat bergantung segala makhluk. Anda
tidak perlu takut terhadap orang yang kufur, pendendam dan iri hati.

Jika anda sedang marah, janganlah berbicara. Mohonlah perlindungan
Allah dari gangguan syaitan dan ubahlah posisi anda, jika anda marah
sedang berdiri,maka duduklah, jika masih marah, berwudhuklah, dan
perbanyakkan zikir pada Allah.

Jangan sekali-kali anda putus asa dari pertolongan Allah. Dan jangan
putus harapan dari rahmat Allah. Jangan lupa akan pertolongan Allah
sebab pertolongan Allah akan turun dengan dengan derita yang dialami.

Kebaikan yang tersembunyi di balik sesuatu yang anda benci terkadang
lebih banyak daripada yang ada dalam sesuatu yang anda sukai, kerana
anda tidak mengetahui akibat yang akan terjadi, Betapa banyak kenikmatan
yang tersembunyi dalam kesulitan dan betapa banyak kebaikan yang ter-
sembunyi di balik baju keburukan.


--
Jangan menampal dunia
dengan mengoyakkan akhirat.

Janganlah menjadi begitu masin..
sehingga orang meludahmu..
Dan janganlah pula berlaku
terlampau manis, sehingga
mereka menelan dirimu
begitu saja...

Have a unique character like salt
its presence is not felt but its
absence makes things tasteless.

Thursday, January 21, 2010

Dakwah dan cinta

Dakwah Dan Cinta
www.iLuvislam.com
oleh: azree_mh*


“Bagaimana kita mahu menasihatkan mad’u(ahli usrah) kita yang bercinta?” Satu soalan diberikan kepada ahli panel forum. Saya hanya duduk di belakang dewan memerhatikan sahaja gelagat si penyoal.

“Ada seorang rakan yang saya kenal di kampus. Aktif dalam gerakan dakwah tetapi dalam masa yang sama dia juga bercinta dengan seorang perempuan. Cuma selalunya hanya berjumpa apabila ada meeting, atau pun chatting di Yahoo Messenger dan sms…” Seorang lagi peserta bangun bercerita pengalamannya pula. Juga tentang cinta.

Masa remaja tentunya masa yang penuh dengan gelora perasaan kerana ia merupakan transisi menuju dewasa. Tidak kiralah mereka itu aktivis dakwah atau pun tidak kerana perasaan ingin menyayangi dan disayangi itu adalah fitrah. Tumbuh secara semula jadi dalam diri.

Semua manusia pasti ada perasaan tersebut. Mulanya hanya berjumpa sewaktu meeting, bekerjasama dalam program dakwah dan tarbiyah dan kemudian mulalah kerap sms bertanya khabar.

Lawan Vs. Kawal

“Kamu perlu lawan perasaan itu.” Kata seorang naqib sewaktu saya di sekolah dahulu.

Lawan? Kerana lawanlah perasaan tersebut dipendam-pendam. Akhirnya membuak-buak dan pecah. Lalu langsung tidak terkawal apabila di universiti. Itulah yang terjadi kepada beberapa orang rakan saya… Dan juga senior termasuk naqib saya itu.

Sudah beberapa kali saya terserempak dengan beberapa senior sekolah lama saya yang merangkap ketua pelajar mahupun naqib, kini keluar berdua-duaan dengan pasangan.

“Eh, abang dah berkahwin ke? Tak jemput ana pun.” Sengaja saya mengusik. Tersipu-sipu malu mukanya.

“Belum lagi.” Jawabnya ringkas.

Perasaan cinta bukan perlu dilawan
. Mengapa perlu dilawan perkara yang sudah menjadi fitrah? Tetapi perasaan cinta itu perlu dikawal. Disalurkan ke tempat yang betul. Dikawal supaya tidak melampau batas-batas yang telah ditetapkan Tuhan.

“Sudah ada ikatan yang sah belum? Jika belum ada cepat-cepat mengikat dengan cara yang sah dan terbaik. Jika masih lama lagi waktunya untuk mengikat hubungan, maka seeloknya berhentikanlah dahulu. Takut-takut nanti jadi jemu dan akhirnya berpisah begitu sahaja. Sekurang-kurangnya bertunanglah…”


Seorang ustaz saya ada menasihatkan, “Siapa kata bertunang tidak boleh berkenal-kenalan dengan pasangan kita itu? Waktu pertunanganlah waktu untuk kita berkenal-kenalan. Islam menyuruh kita memilih pasangan yang sesuai dengan diri kita sebelum kita menikahinya.”

Over Rate Diri Sendiri


“Saya ada menyukai seseorang, dan kami telah berkenalan agak lama. Cuma sekarang saya rasa serba salah. Adakah cara kami ini salah atau betul?” Seorang rakan menyoal saya. Dan saya mengenalinya sebagai orang kuat dalam satu persatuan agama di kampus.

“Apa cara yang kamu rasa salah atau betul itu?” Saya kembali menyoal.

“Kami tidaklah kerap berjumpa seperti pasangan lain. Kalau berjumpa pun akan ada seseorang menemani. Kami cuma kerap berhubung melalui sms. Itupun sms kami selalunya berkaitan persoalan agama.” Dia cuba menerangkan.

Saya menarik nafas panjang. Kemudian melepaskannya perlahan-lahan. Dalam hati ingin saja berkata, ’Saya bukanlah seorang yang selalu pergi ceramah agama berbanding dia. Lagikan pula memberi ceramah sana-sini seperti dia. Tetapi tahu jugalah sikit-sikit tentang persoalan ikhtilat(pergaulan) antara lelaki dan perempuan.’

“Dalam diri kita ini tidak kiralah siapa pun, ada satu sifat over rate diri sendiri. Tidak kiralah saya atau pun kamu, turut ada sifat itu.” Saya cuba memulakan penerangan. Berhenti seketika.

“Apa maksud sifat over rate itu?” Belum sempat saya meneruskan, dia menyoal.

“Sifat ini yang membuatkan kita merasakan apa yang kita buat nampak macam betul. Sedangkan bila kita tengok orang lain buat, nampak macam salah. Walhal perbuatan tersebut lebih kurang sama sahaja. Itu yang menyebabkan selalu saya lihat hari itu si dia pergi menegur sepasang remaja yang duduk bersembang, tetapi esoknya saya lihat dia pula berjumpa dengan pasangannya.

Kemudian siap bersembang dalam sms ataupun chatting di YM agak lama. Cuma nampak sahaja seperti lebih baik, tetapi maksud dan tujuannya tetap sama. Tetap dalam bahasa yang selalu kita panggil sebagai ’couple’. Ini kerana kita merasakan diri sendiri itu sudah terlalu baik, jadi apa sahaja yang dibuat dirasakan sebagai tindakan yang betul.” Saya cuba menerangkan sebaik mungkin.

Dia kemudian meminta diri daripada saya. Entah dapat menerima kata-kata saya sebentar tadi ataupun tidak.

Saya bukanlah melarang perbincangan agama melalui sms dan chatting di YM. Perkara yang elok mengapa perlu dihalang. Tetapi perlulah dikawal. Seeloknya bertanya dahulu dengan ustaz atau ustazah, sekiranya tidak berkemampuan bertanyalah kepada rakan yang sejantina terlebih dahulu. Jika tidak dapat juga, barulah bertanya kepada yang berlainan jantina.

Bukanlah salah kalau ia satu keperluan tapi takut-takut kita sengaja cuba mencari ’alasan’ dengan mengadakan perbincangan agama supaya dapat berhubung dengan si dia.

Hijab dan Wanita Dakwah

Hijab ertinya tirai atau dinding. Memisahkan antara sesuatu dengan sesuatu. Dalam maksud yang lain juga bermakna perselindungan wanita dalam Islam daripada lelaki yang bukan muhrimnya.

Islam membentuk satu peraturan hijab, melatih manusia untuk mendisiplinkan kecenderungan diri mereka terhadap jenis yang berlawan dengan mereka. Agar kecenderungan ini disalurkan melalui jalan-jalan yang halal.

pahrol juoi“Hijab bukan hanya terbatas kepada perintah untuk wanita menutup kepala dan muka mereka sahaja. Tetapi ia juga adalah panduan bagi lelaki dan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat.

Tidak guna rasanya jika seseorang perempuan itu memakai tudung labuh dan purdah tetapi masih juga melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya. Apabila ada persoalan yang tidak dapat terjawab terus mencari ’lelaki yang disukainya’ untuk bertanyakan soalan.”

Jika seseorang itu merasakan dia sudah memiliki nilai-nilai akhlak yang baik tetapi meninggalkan aspek hijab dalam pakaiannya, maka ini adalah satu kekeliruan yang besar.

Contohnya seseorang itu telah banyak menunaikan solat fardu dan sunat, malah sudah banyak kali menunaikan haji. Bolehkah dia meninggalkan solat Subuh walau sekali? Tentu sekali tidak. Dalam Islam tidak ada konsep ’sekiranya sudah melaksanakan perkara yang wajib, boleh menggugurkan perkara wajib yang lain’.

Samalah halnya dengan jika seseorang sudah menutup aurat sepenuhnya tetapi masih juga melanggar batas-batas pergaulan.

Tuesday, January 19, 2010

CUKUPLAH DIA



Di saat aku memerlukan perlindungan,
Namun tiada siapa yang dapat melindungi,
Dia tempat aku berharap,
Yang nyawaku di dalam tanganNya,
Dia tempat aku meminta belas,
Dia itu Allah,
Dialah pelindungku.

Bila aku bersedih hati,
Tetapi tiada yang sudi mendengar,
Dia mendengarkan semua tuturku,
Walau aku cuma menyusun kata senyap di dalam hati,
Walaupun tak sepatah aku tuturkan,
Dia mendengarkan,
Dialah pendengarku.

Dan aku tidak pernah keseorangan,
Meskipun di saat bersendirian,
Setiap gerak-geri makhluk di dalam perhatianNya,
Tidak mengira tempat dan masa,
Dia takkan pernah terlepas pandang,
Dia lah penemanku di mana saja.

Apabila aku memerlukan semangat,
Tetapi tiada yang ingin menjadi pendorong,
Aku tahu aku ada Dia, cukuplah Dia,
Lalu aku rujuk kalamNya,
Kerana di situ aku temui madah-madah indah,
Pembakar sebuah semangat yang hampir malap.

Bila aku rasa dunia ini tidak membahagiakan,
Aku ingat pada janjiNya,
Sesungguhnya bahagia yang kekal adalah syurga,
Tak akan aku temui bahagia itu di dunia,
Lalu aku redhakan segalanya,
Demi untuk bertemu bahagia yang hakiki di sana.

PEDANG MALAM

Pada zaman Abu Hasan Bin Bisyar (salah seorang sufi), ada seorang pemerintah zalim. Pada suatu waktu dia tengah duduk santai di dalam vila, di tepian pantai sambil menikmati berbagai hidangan dan bermacam jenis minuman keras. Perilaku pemerintah itu memancing Abu Hasan untuk mengumpulkan jemaah, yang terdiri daripada orang-orang soleh.

Mereka berkerumun di bawah, di depan vila nan tinggi lagi megah. Dengan serentak dikumandangkan gema Al-Quran, dengan nada suara keras. Mendengar gemuruh suara jemaah yang mengumandangkan Al-Quran, keluarlah seorang pelayan dari vila seraya bertanya; "Mengapakah kamu berkumpul di tempat ini? Kamu telah mengganggu kami."

Abu Hasan Bin Bisyar menjawab, "Katakanlah kepada majikanmu, jangan berbuat kemungkaran dan mencuba melakukan secara terang-terangan. Manakala dia tidak mahu mendengar dan memperhatikan ucapan kami, akan kami bunuh dia!"

Dengan segera pelayan itu masuk menyampaikan pesanan itu kepada majikannya.

Pemerintah itu pun berkata; "Bagaimana mungkin mereka dapat membunuhku. Aku dikawal oleh pasukan yang kuat lagi pemberani. Lagi pula tenteraku banyak."

Kata-kata majikannya itu disampaikan kepada jemaah Abu Hasan oleh pelayan itu.

Kata pelayan itu, "Bagaimana kamu akan membunuh majikanku? Dia seorang hebat yang dikawal pasukan kuat lagi pemberani dan memiliki banyak tentera."

Abu Hasan kembali berkata, "Kami akan membunuh dia dengan pedang malam."

Pelayan itu bertanya, "Apakah pedang malam itu?"

Abu Hasan Bin Bisyar menjawab, "Kami akan berdoa kepada Allah, dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi."

Pelayan itu pun menyampaikan jawapan Abu Hasan ini kepada majikannya. Dia pun segera meninggalkan perbuatan mungkarnya itu seraya berkata, "Kalau memang itu senjata yang akan digunakan untuk membunuhku, tak ada lagi kekuatan untuk menangkisnya."

Sejak saat itulah pemerintah itu sedar serta kembali ke jalan yang benar dan bertaubat kepada ALlah SWT.

Friday, January 15, 2010

Maaf

"Siti Syazwani. Happy Birthday! Semoga kamu akan sentiasa dirahmati Nya… All the best in everything you do… Jaga diri & iman baik-baik yea~…
-Amin, UK-"

***********

Aku mencapai telefon mobilku dan membelek-belek SMS ucapan hari lahir yang diterima minggu lepas. Cukup ringkas. Namun, aku masih tertanya-tanya mengapa Amin hanya mengirimkan SMS sahaja kali ini? Jika tidak, tahun-tahun sebelum ini pasti sudah ada kad besar dan bermuzik akan tiba beberapa hari sebelum hari lahir ku. Dah la pakai nombor orang lain, siap tulis nama penuh aku pula tu. Tak pernah pula dia tulis macam ni… Ish, hati mula ragu-ragu. Menyangka sesuatu yang tak baik sedang berlaku.


Adakah dia sudah ….? Argh, tak mungkinlah! Dia dah kata takkan ….

Aku teringat ketika dia pulang bercuti pada musim summer tahun lepas. Namun, sebelum itu aku sudah rasa banyak perubahan berlaku pada dirinya. Dia telah mula banyak memberi nasihat-nasihat baik ketika kami berhubung samada melalui telefon, SMS, email, YM dan juga friendster. Dan ketika itu, aku mendapat cuti seminggu dan telah bercadang untuk turun ke KL dengan kakak melawat saudara-mara, dan sambil-sambil itu bolehlah juga berjumpa dengan si Amin. Setahun sekali tak salah rasanya. Melepas rindu la sedikit. 'Boring' juga kalau asyik berhubung melalui telefon saja. Lagipun Kuantan-KL sekarang boleh travel dalam 3 jam 1/2 dah. Ulang-alik setiap hari pun boleh.

Di KL, aku telah menghubunginya dan cuba mengajak untuk berjumpa. Dia menolak ajakan aku untuk keluar berjalan-jalan daripada pagi sampai ke petang. Dia hanya boleh berjumpa dengan ku seketika sahaja pada petang hari. Walaupun dia beralasan sibuk, tapi aku tahu dia taklah sesibuk mana. Nak tak nak, aku terpaksalah menerima sahaja cadangannya. Asal boleh berjumpa, ia sudah cukup bagi aku. Dan petang itu kami taklah ke mana-mana sangat. Ronda-ronda sahaja dengan kereta Wira kesukaannya itu. Selepas ber-Asar di Masjid Wilayah, Amin membawa aku ke sebuah restoran dan kami makan 'early dinner' di situ. Kemudian, satu detik yang agak 'mengingatkan' bagi aku adalah sewaktu kami dalam perjalanan menghantar pulang aku ke rumah saudaraku…

Dia ada bertanya "Apa beza kita dengan diaorang kat situ tu ye?" Amin menunjuk-nunjuk ke arah beberapa pasang 'couple' yang sedang lepak berdua-duan di tempat-tempat duduk sepanjang sebuah taman. Aku tergamam sekejap. Huh. Agak menduga, tapi 'simple' saja. "Ala, kita ni baik sket. Tak ada pegang-pegang. Tutup aurat elok. Sampai waktu solat, kita solat. Erm… Islamik sket la pendek cerita!."

"Hmm.." Amin hanya mengangguk-angguk.

"Dalam Islam ada ke macam ni?" Amin menduga lagi.

Erk… Semakin terkesima aku dibuatnya. Kali ini aku terus diam terpaku. Aku tahu dia lebih banyak tahu selok-belok masalah benda-benda macam ini. Kalau aku jawab lagi, mesti dia 'counter' lagi. Huh. Diam sahaja lah!

"Erh, abaikan je lah. Saja je saya tanya…" Amin cuba menyedapkan hati.

Tidak lama selepas Amin terbang pulang semula ke UK untuk menyambung sesi pelajarannya yang baru, dia ada menghantar satu email kepada ku untuk menerangkan kedudukan dan tujuan dia bertanya akan hal itu. Aku sudah mula faham sedikit-sebanyak yang aku perlu mengawal hubungan yang masih tidak 'rasmi' ini. Dan sejak daripada itu dia tidak pernah langsung menelefon aku. SMS pula hanya bertanyakan tentang pelajaran sahaja. Itu pun boleh dibilang dengan jari. Namun, aku bersyukur dan gembira kerana dialah yang membuat aku berubah untuk jadi lebih baik dan lebih faham Islam. Jika dulu pakaian aku agak ketat dan singkat, kini sudah banyak yang labuh dan longgar aku beli. Tudungku pun pernah ditegurnya agar melabuhkan ke bawah dada. Dialah yang memperkenalkan padaku apa itu usrah dan dakwah. Dia juga ada berpesan - 'Jaga hubungan dengan Allah tu lagi penting. Insya Allah, kemudian Dia akan jaga hubungan kita.'

Jadi, apakah yang akan berlaku selepas ini? Hatiku masih tak tenteram memikirkan SMS ucapan hari lahir itu. Macam-macam sangkaan buruk bermain-main dalam hati yang mula busuk ini. Aku masih setia menanti kepulangannya. Dan aku yakin dia juga setia pada aku. Aku tak pernah memikirkan lelaki-lelaki lain selain dia. Dan aku yakin dia juga tak pernah nak menggatal dengan perempuan-perempuan lain. Dia taklah seperti kebanyakan lelaki yang 'playboy' pada masa kini.

Ops! Mungkin agak kasar untuk berkata sedemikian.


'Tuuut. Tuuut...' Nada dering SMS berbunyi. Nombor Amin yang terpapar.

"Esok free tak? Boleh kita chatting?"

"Boleh... Saya free je." jawab aku ringkas. Erm, mesti dia saja nak buat 'surprise.' Aku dah agak dah, takkanlah dia hantar SMS saja untuk 'wish birthday' aku. Keyakinan aku mula bertambah. Dia masih sayang padaku.

"Ok.Tq..." balasnya pula.

Keesokannya, aku menanti awal dia online.

'Tuk. Tuk. Tuk..' Amin has signed in.

Oh, tepat sungguh waktunya...

Amin: assalamualaikum wbt.

Wani: wsalam…

Amin: apa khabar? sihat? iman baik?

Wani: alhamdulillah... sihat2..=) awak?

Amin: alhamdulilah… baik2 juga… iman selalu turun naik sejak kebelakagn ni… tp takpe, ok je semua

Wani: awak tak balik ke tahun ni? btw, thanks for the bday wish last week...

Amin: welcome… tak balik. byk kerja sket tahun ni… lagi pun saya nak try bekerja… cari duit...

Wani: wah, rajinnya... baguslah!

Amin: hurm...

Amin: study macam mana?

Wani: ok je... new sem ni berat sket.. Jadual pack.

Amin: oic...

Amin: takpe, study rajin2 ye..

Amin: hurm, dah lama nak tanya ni sebenarnya…

Amin: hurm…

Wani: apa dia? tanya la… sila2..

Amin: 1st of all sorry dulu ye… hurm, apa pendapat awak tentang kita sekarang?

Wani: erh… macam awak kata dalam email tu dulu yang kita ni kan ‘kawan’… tak lebih daripada tu… tp, special sket… tiada couple-couple mcm org lain… declare pun tak kan?

Wani: so, statusnya kawan je la…

Amin: hurm…

…..

Wani: erh, tak betul ke?

Amin: hurm.. ni opinion je la - antara lelaki dan perempuan yg bukan mahram, tiada perhubungan yang lebih akrab melainkan hubungan suami isteri shj… yg lain2.. atas alasan aper skali pun ia tak patut diterima..

Aku tergamam seketika. Tertampar keras juga rasanya…

Wani: jadi…

Amin: saya rasa kita harus stop… stop untuk berpisah…

Amin: sbb……

Amin: sbb saya sedar yg semua ini adalah salah dan juga keliru…

Amin: benda ni akan buatkan hati ternodai… zina hati akan banyak berlaku…

Amin: walaupun kita jauh, tak call, tak jumpa dll, tapi hati tetap ber’zina’…

Amin: huh…

Amin: saya bercakap itu dan ini pada org ramai… tapi, dalam masa yang sama saya meyelindungi sesuatu yang tak sepatutnya saya buat…

Amin: kononya Islamik…

Amin: saya rasa cara ni tak betul… kita sbnrnya yang dah menyarungkan benda yg tak baik ni dgn Islam… then, org nampak Islamik…

Amin: saya rasa takde beza pun kita dgn org lain yg duk ber’couple2’ nieh..

Amin: hurm…..

Amin: jadi, saya rasa kita harus berpisah…

Amin: demi menjaga diri…& sama-sama untuk kembali harungi hidup dalam redha Ilahi…

Amin: sorry… sorry byk2 untuk segala apa yang telah kita buat…

Amin: dan sorry juga sbb telah membawa awak ke jalan yang lupa pada-Nya…

Amin: andai ada jodoh, moga dipertemukan…

Astaghfirullahalazim… Aku beristighfar panjang. Ku kesat peluh di dahi… Air mata jahiliyah ku deras menitis membahasi meja. Sedikit terpercik pada keyboard laptop. Aku tak sangka perkara seperti ini akan terjadi sepantas ini. Ringkas, lembut, berhikmah serta points-nya yang jelas membuat aku tak dapat membantah dan berkata-kata. Sedih, pilu, kecewa, dan sesekali timbul rasa kesal pun ada. Tapi, semua itu tak bermakna lagi…

Aku tak mampu lagi untuk menyambung perbualan tersebut. Ku pasrah dan terima sahaja keputusan yang dibuat oleh Amin itu. Di saat ini, hanya Allah yang bisa mendengar bisikan hati rapuh ini. Dialah juga tempat ku pohon keampunan atas segala kekeliruan yang telah aku timbulkan. Rupanya selama ini aku telah tertipu dengan biskan musuh, mengikut jalan taghut, mencampurkan halal dan haram, serta mengandunkan yang Islam dan al-hawa…

Cinta hakiki hanyalah pada Allah…

Tiba-tiba aku teringat hadis halawatul iman yang pernah dibincangkan oleh naqibah aku tak lama dahulu; pertama-tama sekali mestilah mencintai Allah dan RasulNya lebih daripada makhlukNya, kemudian mencintai seseorang itu hanya kerana Allah dan akhir sekali, mesti benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dicampakkan dirinya ke dalam api neraka. Dengan demikian barulah dapat merasai kemanisan iman itu.

Hanya Allah sahajalah yang layak memberi hidayah kepada sesiapa yang dikhendakiNya. Moga-moga Dia kuatkan dan teguhkan hatiku menghadapi dugaan ini dan moga-moga diringankan beban yang kupikul ini.

Aku terus menjawab ringkas….

Wani: thanks & sorry too… saya terima… Alhamdulillah…

Wani: moga awak bahagia dan sukses selalu di sana. doakan saya juga.

Wani: wassalam.

Signed out

Aku merasakan hubungan tiga tahun yang terbina itu memang salah pada dasarnya. Bagaimana mungkin ia dapat mewujudkan sebuah keluarga yang menjunjung Islam jika asasnya terbina melalui cara al-hawa? Ya, kami memang saling menasihati dan bertazkirah, saling mengejut Qiamulali, saling menghantar SMS ayat-ayat Quran serta hadis, tapi semua itu memang tak betul caranya… Aku sedar yang kami telah mempergunakan Islam untuk mencapai matlamat peribadi… Astaghfirullah.. Syukur pada Mu ya Allah kerana lekas mengembalikan ku pada jalan redha-Mu.

“Sayang… Cepat turun ni. Nurul dah nak sampai.” Ops! Tersedar daripada lamunan kisah 15 tahun lepas itu tatkala mendengar sahutan suamiku, Muhammad Aqil untuk bersiap menyambut tetamu istimewa kami Nurul dan Amin.

“Ya bang, Wani turun…”

Alhamdulillah… Siap semuanya. Aku menutup lid laptopku dan bergegas turun ke bawah. Aku sudah bersedia untuk membentangkan ‘presentation’ kepada beliawan-beliawanis negara mengenai Cinta Remaja dalam program ‘Belia Negara 2057’ esok. Aku sangat bersyukur menjadi siapa diri aku sekarang ini dan aku mengharapkan belia-belia harapan negara dapat kembali kepada cara fitrah yang sebenar dalam menguruskan soal cinta.


sumber : iluvislam.com

Tuesday, January 12, 2010

SALAM KERINDUAN DI KEJAUHAN


Assalamualaikum.....dan selamat sejahtera kepada semua pengunjung blog ana,selawat dan salam diucapkan kepada penghulu kita nabi Muhammad S.A.W.Alhamdulillah pada hari ini akan ku biarkan kalam ku berbicara akan ku biarkan penaku bertinta untuk ku menulis serba sedikit coretan untuk tatapan pengunjung secara amnya tetapi secara khususnya bagi adik adikku di Kamsis Politeknik Ungku Omar.

Pertama tamanya ana ingin mengucapkan syukran jazilan kepada kalian adiku adikku di kamsis yang menjemput kami mantan mantan exco kamsis dan Pssi untuk hadir sama bagi merealisasikan hasrat atau objektif msk ataupun bagi ana sebagai tapak pertemuan bagi kami juga senior senior ni dengan adik adik junior kami di kamsis,Moga pertemuan kita diberkati Oleh Allah,memang jika dikenang kembali kamsis mencoretkan seribu kenangan bila berada di sana,pahit atau manis semua itu mendewasakan kita,bagi yang telah di amanahkan menjadi exco ana berharap agar menjaga amanah ini sebaiknya dan juga jangan lupa sentiasa memohon pada Allah agar dimudahkan urusan.hatta kalau kita bukan menjadi exco sekalipun tugas kita sebagai khalifah Allah harus dimainkan.

Sebelum kalam rancak berpena.....sejuta kemaafan ana dahulukan kerana tidak berkesempatan untuk bersama sama adik adik di kamsis untuk menjayakan MSK kerana kekangan masa dan tanggungjawab.Tetapi insyallah jika ditentukan Allah kita akan bertemu juga nanti.Ana percaya bagi mereka yang sudah bergelar exco lebih dari satu sem agak senang untuk menyesuaikan diri dengan suasana bagaimana pula dengan yang baru....jangan mudah mengalah tunjukkan anda juga boleh,mungkin juga satu situasi baru bagi yang baru berkecimpung dalam dunia organisasi ini....jangan cepat melatah dengan keadaan....banyakkan bertanya tinggalkan sifat malu yang tidak bertempat.ana juga ingin mengucapkan selamat maju jaya bagi semua exco exco kamsis dalam menjalankan minggu suai kenal ini,Semoga usaha kita diberkati Allah dan menambah keberkatan Allah....









Di sini ada ana lampirkan beberapa tip dalam berorganisasi:

Pendahuluan:
Konflik dalam kalangan pemimpin merupakan perkara biasa, bukan sahaja di Malaysia , malah di banyak negara dan empayar sepanjang zaman. Namun, cara dan suasana konflik tersebut diselesaikan adalah yang lazimnya menarik perhatian.
Item pertama pemimpin ialah iman.

Secara ringkas, iman itu ada tiga implikasi, iaitu ‘imun’, ‘aman’ dan ‘amin’.

Imun maknanya kebal daripada maksiat serta kebal daripada sogokan dan pujukan.

Aman maknanya dia berasa aman bila bersama Allah, malah di depan orang dia baik, di belakang orang pun dia tetap baik.

Amin pula maknanya orang yang boleh dipercayai. Apabila sudah dipercayai barulah layak menerima amanah.

Item kedua ialah ilmu kepemimpinan.

Kepemimpinan bukannya secara spontan atau pakai tangkap muat sahaja, sebaliknya mesti ada ilmu. Apabila kepemimpinan itu ialah cara menggunakan pengaruh untuk mempengaruhi pengikut mencapai matlamat yang digarap, maka, jika tidak ada ilmu berkaitan kepemimpinan, nanti kita pula yang dipimpin oleh mereka.

Item ketiga ialah ’kepimpinan diri’.

Bagaimana kita boleh memimpin orang lain kalau diri kita tidak terpimpin? Sabda Rasulullah s.a.w bermaksud ; [“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta bertanggungjawab terhadap apa yang kamu pimpin”].

Hal ini termasuklah dalam hal memimpin diri sendiri. Maknanya, pemimpin tidak cepat melemparkan tanggungjawabnya kepada orang lain, tidak cepat terpengaruh dengan khabar yang tidak pasti. Jika dia melakukan kesilapan, diri sendiri menanggung risiko, bukan menyalahkan orang lain demi keselamatan diri.

Item keempat ialah ‘kemahiran komunikasi’.

Kerenah orang-orang yang dipimpin mampu ditangani dengan kemahiran komunikasi yang ada. Antaranya ialah, bercakap dengan terang jelas dan nyata serta mudah difahami oleh mereka. Seterusnya, setiap pemimpin perlu berusaha menjadikan dirinya mudah untuk didampingi, tidak ada tembok pemisah atau terlalu protokol.

Pemimpin juga perlu ikhlas kerana walaupun ikhlas adalah perkara abstrak namun, ia boleh dirasai dengan mata hati. Tindakan juga merupakan suatu cara komunikasi yang efektif berbanding banyak berkata-kata.

Allah memberikan kita dua telinga supaya kita banyak mendengar, Allah memberikan kita dua mata supaya kita banyak melihat dan mengamatinya, kemudian bertindak berasaskan pendengaran dan pemerhatian.

Item-item lain bagi seorang pemimpin yang benar-benar ‘menjadi’ juga ialah apabila sekiranya di sekelilingnya terdapat perkara menyalahi kebenaran, dengan kuasanya dia akan meluruskannya.

Selain itu, mereka juga sentiasa membesarkan Allah dalam setiap hal, memastikan hati dan penampilan luaran sentiasa bersih, serta lebih banyak memberi dengan ikhlas berbanding memberi kerana ingin mendapat lebih banyak. Insha-Allah dengan item-item ini, walau apa-apa sahaja konflik yang melanda kelak, pasti akan mampu diselesaikan dengan lebih baik oleh mana-mana pemimpin Islam. Wallahu’alam.



Pertama mungkin kita akan terdedah untuk bekerjasama dengan berlainan jantina ......

Tip tip berurusan dengan lelaki ajnabi


1. Elakkan berurusan dgn lelaki. Kalau ada peluang utk minta tolong dgn perempuan, mintalah tolong dari perempuan. Disebabkan limitation kemampuan perempuan seperti repair kereta, repair laptop dan lain2, maka terpaksalah minta tolong dari org lelaki. sms



2. Kalau terpaksa contact orang lelaki, gunakanlah medium perantaraan dalam bentuk tulisan, seperti SMS, email, atau nota kecil. Gunakan perkataan2 formal, bukan bahasa pasar. Contoh: Maaf, (bukan sorrie..), Terima kasih (bukan time kaceh). Lagi satu takyah la buat smiley face ke , gelak2 ke (hihihih), dan lain2 yg kurang berfaedah. Elakkan bercakap melalui telefon kalau belum desperate. Ini kerana suara wanita amat lunak dan boleh menggetarkan jiwa lelaki. Sampai Allah pun kena sound kat org pempuan supaya keraskan suara. Rujuk qur’an surah Al-Ahzab ayat 32: “Wahai isteri2 nabi, kamu bukanlah seperti perempuan2 lain jika kamu bertaqwa. Maka jgn lah lemah lembutkan suara dlm berbicara, sehingga bangkit nafsu org yg ada penyakit dlm hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan yg baik” Kalau rasa ayat ni ditujukan kepada isteri2 nabi je, lembut2kanlah suaramu dan lihatlah kesannya. Apabila arahan ni diberi kepada isteri2 nabi, sepatutnya kita juga menyahut seruan tu utk mencapai darjat yg sama seperti mereka, darjat wanita2 yg bertaqwa, dan darjat wanita2 yg terpilih. Best kan?

3. Tundukkan hati : Apabila terpaksa berurusan dgn lelaki, kita sepatutnya merasa bulu roma kita meremang, kerana takut pada Allah. Kita sangat takut sekiranya disebabkan kita, lelaki ni tertarik kepada kita. Waktu berdepan dgn lelaki2 tu, byk2 lah berdoa, “Ya Allah, jgnlah Kau buatkan lelaki ini tertarik kepadaku. Jauhkan pandangannya dari panahan syaitan.” muslimah

4. Tundukkan pandangan. Jangan tertipu dgn matapelajaran communication skills yg kita belajar kat uni dulu; “make eye contact with the person you’re talking to”. bende tu applicable kalau kita becakap dgn org yg sama jantina sahaja. Kalau ada ey e contact dgn org yg berlainan jantina, kita akan mendapati theory “dari mata turun ke hati” tu betul. so, be careful dgn pandangan mata. Para sahabat dulu pun, Allah perintahkan supaya tahan pandangan apabila mereka berurusan dgn isteri2 nabi. Cuba rujuk surah al-ahzab ayat 53; “….Apabila kamu meminta sesuatu dari isteri2 nabi, mintalah dari belakang tabir. Itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka..” Kita bukan disuruh membawa tabir ke mana2 kita pergi. kalau susah sgt nk jaga mata, tutuplah pandangan dgn buku ke, ngan file ke. Kita lihat betapa Allah sgt ambil berat masalah hati para sahabat n isteri2 nabi supaya mereka tak tewas ke dalam kemungkaran. Kalau kita pun nk jadi sehebat diorang, kenalah buat apa yg diorang buat. Takkan nk tunggu Allah sebut nama kita dlm Qur’an baru nk buat kot. Cth: “Wahai Cik Ain.. taatilah suamimu…” Isk2. tak layak nye..

5. Cepatkan urusan. Ni mungkin applicable kepada students/ org yg dah kerja yg terpaksa berurusan dgn team mate lelaki. Dah tak boleh elak, dia je team mate kita. So, apa2 kerja yg nk dibuat bersama, buat je la keje tu. takyah nak borak2, tanya hal peribadilah, gelak2 lah, buat lawaklah.. tak perlu tak perlu. Siapkan keje cepat2, then pergi. Perbincangan buatlah di tempat yg proper dan berurusanlah secara professional. Semoga bermanfaat dan semoga kita dikenali sebagai wanita mu’minah yg ada identity, yg taat pada perintah Allah dan takutkan hari pembalasan.Semoga tidak melalaikan diri kita dan org yg menerimanya. Jaga diri, hiasi peribadi. Wassalam


YANG KEDUA:
bERBAIK SANGKA SESAMA KITA DALAM BERORGANISASI

Manfaat Berbaik Sangka

Ada banyak nilai dan manfaat yang diperolehi seseorang muslim bila dia memiliki sifat husnuzh zhan kepada orang lain.

Pertama, hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik, perkara ini kerana berbaik sangka dalam hubungan sesama muslim akan menghindari terjadinya keretakan hubungan. Bahkan keharmonian hubungan akan semakin terasa kerana tidak ada halangan psikologis yang menghambat hubungan itu.

Kedua, terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama kerana buruk sangka akan membuat seseorang menimpakan keburukan kepada orang lain tanpa bukti yang benar, Allah berfirman sebagaimana yang disebutkan pada Surah Al-Hujuraat Ayat 6 di atas.

Ketiga, selalu berbahagia atas segala kemajuan yang dicapai orang lain, meskipun kita sendiri belum dapat mencapainya, perkara ini memiliki erti yang sangat penting, kerana dengan demikian jiwa kita menjadi tenang dan terhindar dari iri hati yang boleh berkembang pada dosa-dosa baru sebagai kelanjutannya.

Ini bererti kebaikan dan kejujuran akan membawa kita pada kebaikan yang banyak dan dosa serta keburukan akan membawa kita pada dosa-dosa berikutnya yang lebih besar lagi dengan dampak negatif yang semakin banyak.

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani." Q.S Al-Hujuraat : 12.


Telah kupilih jalanMu
Jalan yang mendekatkan aku padaMu
Jalan orang-orang yang beriman dan beramal soleh
Dan aku yakin sebenar-benarnya
Cintaku padaMu takkan pernah dikecewakan

Namun Tuhan,
Ampuni aku,
Fitrah hati ini terlalu berat untuk kubuang
Terlalu pahit untuk ditelan
Tapi terus-terusan aku gagahkan
Demi menggapai cintaMu Yang Esa

Bantulah aku Tuhan
Jika rinduku ini imaginasi syaitan
Dan kuminta ia dilenyapkan
Andai kasihku berlandaskan nafsu
Kumohon matikanlah rasa cinta yang belum tentu jadi milikku

Tolonglah aku Tuhan
Untuk mengisi bejana cintaku untukMu
Agar aku takkan pernah dahagakan
Cinta dari insan yang tak halal bagiku
Teguhkan kasihku untukMu
Agar aku tak kecundang dijajah cinta yang dusta
Yang menjadi hijab di antara kita
Tetapkan langkahku
di jalan ini

Gagahkan aku Tuhan
Untuk menenggelamkan kapal cinta manusia
Walau ia se'gah' bahtera 'Titanic'
Tetapku pinta ia karam
Jika belayar ia di lautan dosa

Dan kumohon Tuhan
Damaikanlah ombak di hati
Walaupun ribut datang mengundang
Kasihku diikat di dasar Rabbi
Kerana ianya lumrah ujian..
Dan akan kuterus tekadkan janji
Kerana telah kupilih jalanMu.



Sebenarnya masih banyak lagi yang ingin ana kongsikan tetapi agak risau jika pembacanya letih pulak tidak berkualiti pembacaanya nanti....

HANYA CORETAN INI YANG SEMPAT ANA KIRIMKAN SEBAGAI PEGANTI DIRI NAMUN WALAU JAUH DI MATA INSYALLAH SENTIASA DI INGATAN SELALU...

SELAMAT BERMUJAHADAH...


Sebelum kalam ini menamatkan sesinya pada tulisan kali ini harapan agar kita semua dalamkerahmatan Allah....Salam ukhuwwah sekencang dakwah


Ikhlas dariku,

Rohana Binti Abdul Rahim,( Along ana)
Mantan exco Kamsis 2005-2006
Mantan exco Pssi 2006 - jan 2008.





BLOG MOOD


LinkWithin

Related Posts with Thumbnails