BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

INGAT SELALU

Friday, January 9, 2009

Israel Makin Cemaskan Kemungkinan Konfrontasi dengan Hamas


Infopalestina: Militer Israel meningkatkan kesiapan pasukannya di perbatasan dengan Jalur Gaza dan membatalkan liburan menyusul pengumuman gerakan Hamas tentang berakhirnya gencatan senjata. Radio Israel menyebutkan Israel telah menyampaikan pesan kepada faksi-faksi perlawanan Palestina yang intinya bahwa pihaknya tidak berkepentingan dengan berakhirnya gencatan senjata namun akan membalas dengan garang atas pelanggaran apapun.
Seperti dilaporan televisi Israel, 20/12/2008, sumber-sumber Israel memprediksi 3 alternatif kemungkinan untuk babak setelah berakhirnya gencatan senjata. Yang pertama adalah mengembalikan secara bertahap Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya kepada gencatan yang tidak diumumkan secara resmi, yaitu upaya Palestina untuk menerapkan gencatan senjata pada batas minimal. Yang kedua upaya Palestina untuk menerapkan gencatan minus yang membatasi Israel melakukan respon terbatas atas serangan roket terbatas setiap harinya. Dan yang ketiga eskalasi menyeluruh dan balasan Israel secara keras atas serangan roket-roket Palestina.
Harian Israel Ha’aretz menyebutkan bahwa Israel berkepentingan dengan penghentian menyeluruh serangan senjata yang dimaksudkan untuk merealisasikan alternatif pertama dan tidak tergesa-gesa melakukan aksi serangan balasan. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak yang didukung sejumlah perwira senior Israel dan para petinggi dinas keamanan, lebih mengutamakan agar masyarakat internasional menimpakan tanggung jawab pada gerakan Hamas atas terjadinya eskalasi apapun.
Televisi Israel mengungkap tentang bentuk-bentuk baru latihan yang diterapkan pada serdadu Israel, terutama dalam senjata canggih dan cara-cara baru yang akan dilakukan selama melakukan penyerbuan spontas ke Jalur Gaza.
Sesuai dengan laporan yang direkam televisi Israel saat salah seorang wartawan menyertai bersama (pasukan engineering) Israel, nampak bahwa para serdadu Israel telah selesai melakukan latihan khusus yang berlangsung selama 16 bulan untuk tugas ini. Bahkan mereka melakukan pesta saat mengakhiri latihan berat dan intensif ini.
Perang terowongan, atau sarana baru untuk mengempur terowongan-terowongan dan meledakkannya adalah tema laporan televise Israel. Laporan ini memuat rincian penting tentang bentuk latihan Israel dan bagaimana perencanaan Israel untuk menyerbu 600 terowongan yang bisa jadi di bawah tanah Jalur Gaza.
Menurut laporan ini, di sana ada banyak jenis terowongan (terowongan untuk penyelundupan barang, terowongan untuk penyelundupan senjata, terowongan untuk penyelundipan bahan peledak, terowongan untuk bersembunyi, terowongan untuk melakukan penculikan dan yang lainnya). Dan pembicaraan berkisar tentang puluhan kilometer terowongan yang membentang dengan berbagai bentuk dan kedalaman di bawah tanah.
Kesatuan khusus dari (Pasukan Engineering) Israel yang diberi tugas bernama (Yahlom) yang artinya adalah esensi, adalah kesatuan yang akan melaksanakan tugas melapangkan penguasaan atas terowongan-terowongan melalui sejumlah jalan di antaranya adalah peledakkan.
Dalam pada itu Menteri Infrastruktur Israel Benyamen Ben Eliezer dalam pidato di depan Forum Pendagangan Industri di Tel Aviv, yang dilaksanakan Jum’at lalu, mengecam aksi militer meluas yang rencanakan akan dilaksanakan di Jalur Gaza dengan alasan menghentikan serangan dari Jalur Gaza. Ben Eliezer menilai aksi semacam ini hanya membantu Ehud Barak dalam proses pemilu internal.
Dia mengatakan, bagi Israel gencatan senjata sudah berakhir. Militer Israel akan berbuat dengan segenap kekuatan menghentikan serangan senjata dari Jalur Gaza. Ben Eliezer menambahkan, “Rakyat Palestina, yang harus membayar dengan harga mahal akibat pimpinannya, harus mengetahui bahwasanya tidak ada yang namanya separo gencatan.”
Dia menambahkan dirinya masih berpegang teguh pada sikapnya bahwa berakhirnya gencatan senjata lebih baik bagi Israel. Dia mengatakan militer telah menyibukkan diri selama gencatan demi melakukan persiapan kembali. Menurutnya, militer Israel tidak lebih siap dari sebelumnya. Dan pada saat terpaksa masuk ke Jalur Gaza maka militer akan melakukannya dengan lebih baik.
Sebuah laporan yang dilansir harian Israel Ha’aretz menegaskan bahwa menyusul pengumuman berakhirnya gencatan senjata maka terjadi kepanikan di permukiman Yahudi Sedirot. Nampak di jalan-jalan permukiman sepi dari lalu lalang orang dan kendaraan. Kafe-kafe menutup pintu-pintu mereka. Sejumlah besar penduduk berinisiatif meninggalkan kota Sedirot.
Laporan ini mengutip dari salah seorang warga Israel yang mengatakan dia lari meninggalkan Sedirot ke utara. Di bersama istri dan keempat anaknya terpaksa melakukan itu karena takut kondisi di kota Sedirot. Dia menambahkan tidak memiliki kesiapan untuk menghadapi bahaya. Dia bertekad akan tetap tinggal di utara selama kondisi di Siderot masih seperti itu.Seorang warga Israel lainnya yang dikutip Ha’aretz mengatakan dirinya jauh lebih percaya pada gerakan Hamas dari pemerintah Israel yang disebutnya takut masuk ke Jalur Gaza, sementara penduduk yang membayar harganya. (seto)

0 comments:

BLOG MOOD


LinkWithin

Related Posts with Thumbnails